Waspada, Peningkatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Medis Capai 18 Juta Ton Bulan ini
KEMBARA.ID, DENPASAR – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan berkoordinasi dengan berbagai Kementerian Lembaga untuk menindaklanjuti Rapat Terbatas Presiden mengenai Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) Medis COVID-19 melalui rapat koordinasi yang dilaksanakan pada Kamis, 29 Juli 2021.
“Peningkatan limbah B3 medis mencapai perkiraan 18 juta ton bulan ini, sangat membahayakan buat kita semua,” ucap Menko Luhut dilansir kembara.id dari maritim.co.id, Sabtu 31 Juli 2021.
Dia memberikan instruksi bagi berbagai K/L terkait untuk dapat bersinergi dan bekerja langsung dalam menangani persoalan ini.
“Kita butuh kerja cepat dan bantuan dari semua pihak, tidak ada waktu main-main, kita langsung eksekusi saja,” tambahnya.
Menurutnya, untuk menurunkan laju limbah B3 medis ini dengan cepat, perlu pemanfaatan alat pengolahan seperti Insinerator, RDF, Autoclave.
“Semua harus dalam negeri, agar cepat selesai dan tidak ditunda-tunda,” jelasnya.
Dia mengimbau BUMN seperti PT. Pindad untuk mengerahkan unit-unit insineratornya dan memproduksinya dengan kapasitas yang lebih tinggi. Ia juga mendorong percepatan industri lainnya seperti RDF.