Bahkan pada liburan panjang Natal dan Tahun Baru 2021 pun tak terlihat aktivitas wisatawan mancanegara.
Memang masih ada sedikit turis domestik yang datang berkunjung ke Bali melalui perjalanan darat.Namun itu terlihat tak banyak berdampak di daerah seperti Kuta, dan Legian Badung yang kesehariannya didominasi turis asing.
Seperti dilansir detikcom, Jumat (25/12/2020), Legian yang terkenal dengan kehidupan malamnya terlihat bak kota mati.
Toko, minimarket, store souvenir, club malam, tutup tanpa aktivitas.
Kondisi ini sudah berlangsung selama hampir sembilan sejak pandemi Covid-19 merebak di dunia.
Baca juga:
Miliki Narkoba dan Tiga Senjata Api di Vila, Polisi Bekuk Pelaku Tanpa Perlawanan di Jalan Umalas
Beredar Surat Kapolri Bubarkan FPI dan Lima Ormas Lain, Ini Penegasan FPI
Apalagi, disaat liburan ini, Pemerintah Provinsi Bali membatasi pelaku perjalanan masuk Bali demi menekan penyebaran covid-19 di Bali.
Pemerintah ingin awal Januari 2021, turis mancanegara sudah bisa percaya bisa ke Bali jika situasi pandemi Covid-19 bisa kendalikan di sini.
Untuk itu, setiap orang ke Bali melalui perjalanan udara wajib menunjukkan bukti negatif swab test Covid-19.
Sementara bagi pelaku perjalanan darat wajib rapit antigen.
Kebijakan mendadak pemerintah provinsi Bali sempat membuat pelaku perjalanan panik meski akhirnya aturan tersebut kembali dirivisi Pemprov Bali. Para pelaku perjalanan yang sudah booking jauh hari ke Bali membatalkan perjalanan ke Bali akibat pembatasan itu.
Situasi ini juga sangat berdampak pada pengusaha pariwisata di Bali dan warga yang mengais risiki dari kedatangan para tamu domestik ini.
Restoran, hotel, tempat destinasi terdampak karena para turis membatalkan perjalanan ke Bali akibat regulasi pengetatan dari Pemprov Bali.